

In 2015, The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) will become ASEAN Economic Community (AEC), so that, each country of ASEAN must prepare their individual competence to compete in this era. and the United Nations Academic Impact (UNAI), and in conjunction with Adelphi University, was created to bring global-minded young people from all over the world together to engage in dialogue about UNAI principles that could be carried back to their universities and institutions (UN, 2013). The essay contest organized by ELS Educational Services, Inc. The advantages of multilingual inspired the United Nation (UN) to take into conscious account of the multilingual existence by carrying out the contest of essay writing on multilingual in six official languages of the United Nations: Arabic, Chinese, English, French, Russian and Spanish. Keempat: Problematika ortografi laam, pada kaidah al-hazf ditemukan sebanyak 93 kata, yang terdiri dari (1) Laam ganda (mukarrarah) pada isim mausul (ﱃ) 18 kali, (ﳍ) 7 kali, (ﱍ) 65 kali, (2) Lam ashliyah 3 kali pada kata (ﱇ). Ketiga: Problematika ortografi waaw pada kaidah al-hazf ditemukan hanya satu kata, dalam bentuk isim ‘ajam (ﲖ), sedangkan waaw pada kaidah alziyaadah sebanyak 21 kata, 1 kata pada bentuk idhafah ( ﳃ ﳄ ), 2 kata pada bentuk (ﱠ ﱡ) dan 18 kata dalam bentuk isim isyarah (ﱣ). Kedua: Problematika ortografi yaa’ pada kaidah al-hazf ditemukan sebanyak 36 kata, yang terdiri dari (1) Yaa mufradah ashliyah 7 kata (ﳀ) (ﱤ), (ﱟ) (2) Yaa mufradah zaaidah 5 Kata (ﱬ) (ﲀ) (ﲼ) dan ( ﳁ ﳂ ) (3) Yaa’ ganda (mukarrarah) 9 kata (ﳂ) (ﲄ) (ﱮ), dan (4) Yaa’ pada isim ‘ajam 15 kata ( ِهربإ ِم ), sedangkan ortografi yaa’ pada kaidah al-ziyaadah tidak ditemukan. Problematika ortografi alif pada kaidah al-ziyaadah ditemukan sebanyak 354 kata, dan yang mengandung problem penulisan sebanyak 8 kata, yakni pada (1) Alif sesudah waaw jama’ 2 kata (ﱚ) (ﲶ) (2) Alif sesudah waaw mufrad 3 kata (اوفعي) (ِاولتت) (ﱃ) dan (3) Alif tidak terletak sesudah waaw mufrad dan jama’ 3 kata (ﲞ) (ﲡ) (ﱱ), sedangkan alif sesudah kata ( ؤل ؤل ) tidak ditemukan. Jenis-jenis al-hazf yang ditemukan pada empat ortografi (alif, yaa’, waw dan laam) adalah: 1) Hazf ikhtisar sebanyak 626 kata, 2) Hazf isyaarah sebanyak 20 kata dan (3) Hazf iqtisaar tidak ditemukan.

134 kata tersebut diklasifikasi dalam bentuk: (1) Jama’ taksiir 37 kata, (2) Isim mashdar 41 kata, (3) Isim faa’il 15, (4) Isim a’jam 8 kata, (5) Jama’ muzakkar saalim 7 kata (6) Jama’ mu’annas salim 1 kata, (7) Isim mutsanna 5 kata dan bentuk (8) fi’il 20 kata. Hasil penelitian ini adalah: Pertama: Problematika ortografi alif pada kaidah al-hazf ditemukan sebanyak 493 kata, (395 kata yang ittifaq dan 134 yang ikhtilaf). Berdasarkan objeknya, penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (lybrary research), data dikumpulkan dari surah al-Baqarah pada Mushaf Madinah, dengan mengutip, menyadur dan menganalisisnya dari sumber literatur yang refresentatif dan mempunyai relevansi dengan masalah dikaji, kemudian menyimpulkannya. Disertasi ini membahas empat permasalahan yakni: (1) Bagaimanakah problematika ortografi alif pada kaidah al-hazf dan al-ziyadah dalam surah al-Baqarah? (2) Bagaimanakah problematika ortografi yaa’ pada kaidah al-hazf dan al-ziyadah dalam surah al-Baqarah (3) Bagaimanakah problematika ortografi waw pada kaidah al-hazf dan al-ziyadah dalam surah al-Baqarah? (4) Bagaimanakah problematika ortografi laam pada kaidah al-hazf dalam surah alBaqarah.
